Bahasa adalah elemen terpenting yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat. Sebagai sekolah pertama, orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa sang anak. Bahasa anak tidak hanya diukur sejak mereka dapat berbicara dengan aktif. Orangtua harus mengerti bahwa bayi pun belajar memahami bahasa dengan cara aktif mereka. Bahasa bayi pada umumnya sama di seluruh dunia. Babbling atau ocehan bayi ini biasanya muncul sejak usia 4 bulan dengan mengahsilkan bunyi “ba-ba-ba” atau “da-da-da”. Hingga beranjak pada usia 7 bulan, sang bayi mulai berkembang menjadi babble kanonikal dengan mengucapkan konsonan, misalnya “aaa” atau “ooo”. Baru sekitar usia 2 tahun, anak membentuk suara dasar sesuai bahasa ibu mereka.
Lantas, kapan waktu atau usia yang tepat untuk belajar bahasa?
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa bahkan bahasa asing pun harus diajarkan sejak anak usia dini. Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa bayi di bawah 1 tahun memiliki masa keemasan dalam memahami dan mengenali bahasa baru. Disaat ini, sang ibu harus rajin mendnegarkan bahasa-bahasa baru kepada sang anak meskipun mereka belum dapat mengucapkannya dengan baik. Dengan pengenalan bahasa di masa emas itu, otak anak akan merekam semua bahasa yang diajarkan secara rutin dan berulang sehingga ketika mulai beranjak usia 7-10 tahun sang anak dapat mengulang kembali apa yang telah direkamnya dari bayi. Dua bulan itu adalah dua masa penting (critical two-month period), masa perkembangan bunyi (sound development) bagi bayi. Jadi, bagi orang tua sangat baik untuk mengenali masa-masa emas sang anak sehingga dapat memacu perkembangan kognitif anak. Anda dapat mulai dengan membiasakan mendengarkan Al-Quran atau bahasa Jepang, Inggris dasar pada umumnya. Akan baik jika Anda dapat mengaitkan dengan benda atau gerakan yang berulang sehingga anak dapat memahami ketika proses selanjutnya.
Baca artikel khusus kami tentang mengenal perbedaan fasih dan pemula.
Perkembangan bahasa sang anak harus terus dioptimalkan hingga anak berusia 7 tahun. Beberapa anak pada usia 7 tahun ke atas akan merasa kesulitan memahami bahasa baru sampai pada masa tenggang 11-15 tahun. Diteliti bahwa titik terendah sang anak mengenali bahasa baru pada usia sekitar 17-19 tahun. Namun, apakah tidak mungkin bagi orang dewasa untuk belajar bahasa baru? Tentu tidak. Bahasa ada dalam diri setiap individu dan terus berkembang selama proses kehidupan. Pendekatan bahasa untuk orang dewasa lebih ke dalam tujuan dan inti pemahaman bahasa bagi mereka. Tidak lagi mengenal bahasa acak, namun memahami kompleksitas pembentukan bahasa. Pendekatan bahasa yang demikian, tentu memiliki nuansa yang berbeda dengan bahasa yang dimaksudkan pada masa emas sang anak. Pembelajaran bahasa bukan suatu pembelajaran yang mengenal usia. Setiap individu akan terus dapat meningkatkan kemampuan mereka secara optimal. Terlebih, manfaat belajar bahasa yang tidak diragukan lagi bagi kesehatan maupun kinerja otak.

Setiap individu memiliki proses daya tangkap dan ingatan yang berbeda. Namun, mereka memiliki kemampuan dasar yang sama pada usia tertentu. Cara terbaik untuk mengajarkan bahasa asing kepada anak adalah :
Mengenali gaya belajar sang anak. Langkah awal yang harus dipahami sang bunda adalah mengenal gaya belajar anak Anda. Setiap anak memiliki proses belajar yang berbeda, untuk itu pendekatan yang sesuai sangat membantu perkembangan kognitif sang anak. Jangan lupa untuk tetap menyesuaikan kemampuan si kecil. Setiap usia memiliki tahapan belajar yang berbeda. Oleh sebab itu, orang tua perlu bijak mengajarkan poin terpenting di usia penting pertumbuhan anak.
Lakukan proses belajar sambil bermain dan libatkan media yang beragam. Suasana yang menyenangkan tentu akan mendorong semangat belajar sang anak dan kita dapat menambahkan bantuan beragam media selama proses belajar. Dan yang terpenting lainnya adalah kaitkan dengan sekitar atau kehidupan sehari-hari. Belajar menggunakan flashcard adalah solusi baik yang perlu Anda coba. Tidak perlu itensitas yang lama cukup dengan kualitas yang pas. Anda hanya perlu melakukannya secara rutin dan konsisten sehingga anak dapat menangkap dan mengolahnya dengan baik. Jangan lupa untuk memperhatikan waktu istirahat bagi anak. Temani anak Anda, dan Anda akan melihatnya berkembang dengan sangat baik.
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam Brainy!