Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional dan termasuk bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Fakta ini jelas menggambarkan seberapa penting bahasa Inggris dalam lingkup global. Pernahkah Anda bepergian ke Eropa, dan sulit menemukan seseorang yang tidak bisa berbahasa Inggris? Rasanya itu hampir tidak mungkin. Bahasa Inggris menjadi jembatan utama untuk mengatasi hambatan bahasa di Eropa.
Terlepas peran signifikan bahasa Inggris terhadap bahasa di dunia, ada banyak fakta menarik seputar bahasa Inggris yang mungkin tidak banyak diketahui orang, berikut diantaranya.
Bahasa Inggris adalah Lingua Franca
Bahasa Ingris dianggap lingua franca dunia. Dalam arti yang sama, bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan sebagai jembatan komunikasi antara orang-orang yang berbicara dengan bahasa berbeda. Misalnya, orang Jerman dan Swedia mungkin tidak tahu bahasa satu sama lain, tapi ada kemungkinan besar mereka dapat berbicara bahasa Inggris. Disinilah persisnya bagaimana lingua franca bekerja.
Kebanyakan penutur bahasa Inggris bukanlah penutur asli. Dengan kata lain, mereka tidak dilahirkan dan dibesarkan di negara-negara berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Bahasa Ingris juga merupakan bahasa kedua yang umum dipelajari. Menurut penelitian, 77% orang Eropa belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing lebih banyak dibandingkan dengan bahasa asing lain yang diajarkan di sekolah.
Bahasa Inggris juga merupakan bahasa yang dominan dalam ilmu pengetahuan. Internet juga merupakan tempat bahasa Inggris berjaya karena 80 persen informasi dunia disimpan dalam bahasa Inggris. Artikel-artikel jurnal penelitian telah semakin meningkat dengan versi bahasa Inggris yang diterbitkan.
Mengapa bahasa Inggris berkuasa di atas semua bahasa lain telah menjadi bahan perdebatan di kalangan para sarjana. Argumen yang umum yaitu luasnya Kerajaan Inggris selama abad ke-16 hingga ke-20 sehingga menjadikannya salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah peradaban manusia, dan dalam waktu yang sama juga telah memberikan kontribusi signifikan terhadap warisannya di seluruh dunia.
Bahasa Inggris adalah Bahasa Jermanik
Bahasa Inggris adalah bahasa Jermanik. Ini bukan berarti bahwa bahasa Inggris adalah bahasa Jerman, tetapi kedua bahasa itu berasal dari bahasa ibu yang sama.
Bahasa Inggris, lebih spesifik lagi, adalah bahasa Jermanik Barat. Bahasa Inggris adalah cabang dari rumpun bahasa Jermanik yang mencakup bahasa Belanda dan Jerman. Dengan kata lain, bahasa-bahasa tersebut mirip dalam hal tata bahasa, kosa kata, sintaksis, dan penggunaan kata kerja. Rumpun bahasa Jermanik juga mencakup bahasa Jermanik Utara mulai dari Swedia, Denmark, Norwegia, Faroe, dan Islandia. Bersama-sama, bahasa-bahasa ini memiliki bahasa ibu yang sama yang disebut Proto-Jermanik yang akhirnya berkembang menjadi semua bahasa Jermanik yang kita miliki hingga hari ini. Sederhananya, bahasa Inggris memiliki rumpan bahasa yang besar di luar sana.
Bahasa Inggris telah mengalami lebih dari 1,400 tahun evolusi hingga menjadi bahasa seperti yang kita gunakan saat ini. Bahasa tersebut dibawa dari Eropa ke Kepulauan Inggris oleh migrasi Anglo-Saxon. Campuran dialek yang diucapkan pada saat itu membentuk bahasa Inggris Kuno.
Bahasa Inggris Dulunya Memiliki Gender Gramatikal
Jika Anda pernah mencoba belajar bahasa asing, Anda akan menyadari bahwa sebagian besar bahasa (terutama bahasa Eropa) memiliki apa yang disebut gender gramatikal. Ketika kita melihat bahasa Inggris sekarang, gender gramatikal telah terbatas pada kata ganti khusus gender seperti “He” dan “She”. Kata-kata benda dalam bahasa Inggris modern tidak memiliki gender gramatikal, dan default “The” digunakan sebagai kata sandang tentu untuk semua kata benda. Namun hal tersebut, dulunya tidak demikian.
Bahasa Inggris Kuno banyak menggunakan gender gramatikal. Faktanya, bahasa Inggris dulunya memiliki tiga bentuk gender dalam tata bahasa. Kata benda dikategorikan dalam tiga kelas berikut; maskulin, feminin, dan netral. Kata sifat, kata sandang, dan kasus-kasus gramatikal harus sesuai dengan aturan yang terkait terhadap setiap kelas gender kata benda. Seperti yang mungkin sudah Anda perhatikan, jelas ini berbeda dibanding dengan gramatikal hari ini.
Dalam bahasa Inggris Kuno, kata untuk “matahari” adalah “sunne”, dan diklasifikasikan sebagai kata benda feminin menggunakan kata sandang definitif “s?o”. Jika kita akan mengatakan “the sun” dalam bahasa Inggris Kuno, kata tersebut akan menjadi “seo sunne.” Begitu pula, kata “moon” adalah “mona”, dan diklasifikasikan sebagai kata benda maskulin sedangkan kata untuk “wife” adalah “wif” dan diklasifikasikan sebagai kata benda netral. Kedua kata benda harus memiliki artikel pasti yang sesuai dengan jenis gendernya. “The moon” kemudian akan menjadi “se mona,” dan “wife” akan menjadi “þaet wif.”
Baca juga: Keunikan bahasa Zimbabwe
Bahasa Inggris Dulunya Sangat Rumit
Kita sudah membahas bahwa bahasa Inggris sejarahnya memiliki gender gramatikal yang sama sekali asing bagi penutur asli bahasa Ingris saat ini. Namun, aturan demikian lebih mengerikan lagi pada masa itu.
Misalnya, dalam kalimat bahasa Inggris “The dog go to the park”, kita dapat melihat bahwa maknanya jelas. Namun, jika kita mengubah kalimatnya, maknanya berubah secara drastis. “The park went to the dog.” Kita tahu bahwa hal ini tidak masuk akal dalam bahasa Inggris modern, tetapi dalam bahasa Inggris Kuno, kata benda “dog” dan “park” memiliki akhiran untuk menyampaikan apa subjeknya dan apa objek tidak langsungnya. Oleh karena itu, kalimat seperti “The park go to the dog” akan benar-benar dapat diterima dalam bahasa Inggris Kuno.
Bahkan lebih gila lagi. Akhiran pada kata-kata ini harus sesuai dengan gender kata benda, jumlah (tunggal atau jamak), dan kasus tata bahasa. Semua kombinasi yang berbeda menghasilkan sejumlah cara yang mengesankan untuk menyampaikan tutur dalam bahasa Inggris, dan jauh lebih rumit daripada morfologi bahasa Inggris modern.
Bahasa Frisia adalah Bahasa Hidup yang Paling Dekat dengan Bahasa Inggris
Bahasa Frisia adalah bahasa Jermanik Barat lainnya yang digunakan di daerah-daerah tertentu di wilayah Belanda dan Jerman. Secara linguistik, bahasa Frisia adalah kerabat terdekat yang hidup dengan bahasa Inggris dan keduanya merupakan bagian dari kelompok bahasa Anglo-Saxon.
Meskipun mirip, bahasa Frisia dan bahasa Inggris umumnya tidak dianggap saling memahami satu sama lain. Ini artinya penutur bahasa Inggris tidak bisa dengan mudah memahami bahasa Frisia, begitu pula sebaliknya. Bahasa Frisia sangat dipengaruhi oleh bahasa-bahasa di sekitarnya seperti bahasa Belanda, Denmark, dan Jerman. Sementara, bahasa Inggris juga telah dipisahkan dari bahasa Frisia selama beberapa waktu, dan pengaruh bahasa lain membuat bahasa Inggris menjadi sama sekali berbeda dengan bahasa Frisia.
Tapi, coba perhatikan contoh berikut;
Bahasa Frisia: “Buter, brea, en griene tsiis is goed Ingelsk en goed Frysk.”
Bahasa Inggris: Butter, bread, and green cheese is good English and good Frise.”
Kalimat di atas menujukkan seberapa dekat kedua bahasa ini. Kedua kalimat diucapkan dengan pelafalan yang sama meskipun ada perbedaan ejaan yang jelas.
Apa daftar ini membuat Anda terkejut? Ya, masih banyak fakta-fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui. Sebagian orang menyebutkan, mempelajari bahasa baru dengan menemukan fakta-fakta akan menambah pengalaman belajar yang luar biasa.
Kenali bahasa, maka Anda akan mengenal dunia.
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam baca, Brainy!