Sebagian orang berpendapat bahwa bahasa dan budaya bagaikan dua sisi koin yang jelas berbeda tapi keduanya tidak bisa dipisahkan. Sebagian berfikir bahwa bahasa mempengaruhi perkembangan budaya. Sebagian lainnya berpendapat bahwa budayalah faktor utama yang mempengaruhi bahasa. Bagaimanapun adanya, keduanya memiliki pengaruh satu sama lain.
Para ahli bahasa sepakat bahwa bahasa adalah alat komunikasi genetis yang hanya ada pada manusia. Bahasa hidup dalam masyarakat dan tumbuh kembang menjadikan semua saling berkomunikasi. Sedangkan budaya adalah suatu cara hidup yang berekmbang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sepertinya pengertian itu tidak jauh berbeda dengan bagaimana bahasa itu berkembang. Bahasa yang digunakan saat ini dapat mempengaruhi bahasa yang akan lahir ke depannya, dan tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa yang kita gunakan saat ini sedikit banyak adalah turunan dari generasi kemarin dan terus berkembang.
Jadi seberapa erat bahasa dan budaya? Samakah keduanya?
Menjelaskan lebih lanjut, ada tiga keterkaitan erat antara bahasa dan budaya yang dilansir dari Risager, yakni
- Bahasa sebagai bagian dari budaya
- Bahasa sebagai index budaya
- Bahasa sebagai simbolik budaya
Disebutkan sebagai bagian dari budaya, bahasa mengambil peran penting sebagai jembatan dalam pemahaman budaya. Disebut sebagai index budaya karena bahasa mengungkap cara berpikir atau pengorganisasian pengalaman dalam budaya tertentu. Dan disebut simbolik atas budaya karena pergerakan dan konflik yang terjadi pada bahasa mendayagunakan bahasa sebagai simbol untuk memobilisasi populasi dalam mempertahankan dan mendukung budaya-budaya yang berkaitan dengannya.
Fenomena dalam budaya dan bahasa menerangkan bahwa bahasa bukan hanya roperty” yang ada dalam diri manusia yang dikaji sepihak oleh para ahli bahasa, tetapi bahasa adalah alat komunikasi antar pesona. Bahasa adalah perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, baik dengan lisan, tulisan, atau gerakan yang bertujuan untuk menyampaikan maksud hati kepada lawan bicara. Melalui bahasa, kita dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tata karama dalam masyarakat, dan memiliki standar kecerdasan sosial yang cukup tinggi.
Bahasa adalah cerminan budaya, ambil satu contoh; penggolongan bahasa saudara dalam budaya Inggris dibedakan berdasarkan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) yang disebut dengan brother atau sister. Berbeda kasus dengan budaya Indonesia, bahasa penyebutan saudara dibedakan berdasarkan waktu kelahiran, kakak, adik atau yang biasanya mbak dan mas.
Baca artikel khusus kami tentang kenali tujuan pembelajaran bahasa Anda.
Bahasa lahir dari bagaimana kebudayaan itu berkembang. Kata babu telah diganti dnegan pramuniaga, kata suku cadang sekarang lebih dikenal dengan onderdil, atau kata darmawisata yang sering disebut dengan piknik. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya memang saling berhubungan dan secara timbal balik mempengaruhi.
Masinabouw mempertegas dari pendapatnya yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat. Dan bahasa adalah sistem yang berfungsi sebagai sarana terjadinya interaksi tersebut.
Belajar bahasa adalah salah satu cara melestarikan budaya, termasuk bahasa dan budaya daerah.
Jadi tidak aneh untuk melibatkan satu sama lain ketika hanya ingin membahas satu diantaranya. Bagaimana bahasa dan budaya saling mempengaruhi, Anda tidak akan merasa diragukan dengan memahami dan belajar kompleksitas bahasa. Anda menyukai bagaimana uniknya budaya Jepang? Selamat itu modal awal Anda untuk semangat belajar bahasa Jepang. Jadikan diri Anda berkesempatan memeperoleh peluang kerja yang baik di Jepang.
Baca artikel emnarik kami lainnya yang berkaitan dengan baha, linguistik, dan terjemahan disini.
Salam Brainy!
I am really loving the theme/design of your website. Jacquenetta Gaspard Terena
yess..miss…
simple and beauty
Wonderful views on that!