Metaverse akan hadir dalam perpaduan teknologi digital, mulai dari konferensi video, media sosial, streaming live, email, game, maupun virtual, dan segera merubah cara kita hidup dan bekerja!
Tapi apa yang dapat diharapkan dalam hal multibahasa dan bahasa di Metaverse?
Sebagian besar teknologi yang diperlukan untuk menciptakan Metaverse dan realitynya masih terus dikembangkan. Tetapi yang jelas bahwa akan menjadi dimensi realitas virtual multibahasa, internasional. Dan setiap kali adanya lebih dari satu bahasa, maka kebutuhan akan terjemahan dan interpretasi jelas adanya!
Di akhir tahun kemarin, Bill Gates memperkirakan bahwa sebagian besar pertemuan virtual akan berpindah dari jaringan kamera 2D ke dunia virtual Metaverse dalam beberapa tahun. Dia menjelaskan bahwa lingkungan virtual Metaverse akan berfungsi sebagai dunia digital yang mereplikasi perasaan dimana seseorang merasa berada di ruangan yang sama dengan orang lain.
Dalam platform Metaverse, Anda dapat bekerja dan bermain dengan bantuan teknologi VR. Jika Anda membuat avatar dengan Microsoft Teams atau Facebook, Anda akan menggunakan avatar itu untuk menghadiri rapat virtual selama jam kantor dan berinteraksi dengan aplikasi Metaverse. Tetapi setelah bekerja, Anda dapat berpartisipasi dalam acara virtual. Anda juga dapat membeli perlengkapan keren untuk avatar Anda secara online menggunakan cryptocurrency, sama seperti Anda membeli sesuatu secara online di dunia nyata.
Konsep Metaverse bukanlah sesuatu yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Ini didasarkan pada film seperti “The Matrix” dan “Ready Player One”, dan ada juga Second Life, yang menggunakan konsep metaverse seperti dunia 3D, ekonomi digital, dan dunia kerja.
Dari prinsip kerjanya, dapat dikatakan Metaverse dirancang untuk orang dewasa yang berbicara dalam berbagai bahasa. Dan cara yang cukup jelas untuk mengatasi kendala bahasa itu adalah penerjemahan dan interpretasi simultan. Kami tidak yakin apakah ini akan melibatkan teks yang ditampilkan dalam ruang virtual, dubbing, atau avatar yang mewakili ahli bahasa manusia.
Tapi masalahnya adalah: interpretasi dan terjemahan yang spontan atau on the spot pasti akan melibatkan penundaan karena
- butuh waktu untuk melakukan terjemahan dan
- waktu pemrosesan komputer.
Kita juga harus mempertimbangkan apakah akan ada masa tunggu untuk menerjemahkan percakapan Anda selama interaksi sosial. Dan yang lebih penting, apakah kita masing-masing akan memiliki penerjemah pribadi saat memasuki Metaverse? Maka jika demikian jelas adanya bahwa penerjemah dan interpreter adalah pekerjaan yang tidak akan ada habisnya dibutuhkan.
Sejauh perkembangan mesin penerjemah terhadap terjemahan manusia, dapat diperkirakan kecerdasan buatan untuk penerjemahan akan memainkan peran penting dalam augmented reality Metaverse. Namun, terlepas dari tingkat akurasi yang terus ditingkatkan, terjemahan mesin tidak akan bisa menggantikan manusia dalam hal subjek sensitif dan masalah berisiko tinggi. Akuntabilitas dan kepercayaan manusia akan selalu diperlukan untuk menjembatani hambatan bahasa. Metaverse akan berubah dan memengaruhi pasar interpretasi.
Secara tidak langsung bersama kita sadari bahwa penerjemah kian dibutuhkan di era yang semakin canggih ini. Ruang tak terbatas melalui internet dll menghubungkan kita ke berbagai negara dengan lebih mudah. Jika Anda mencari jasa penerjemah profesional, satu yang pasti, Brainy Translation!
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam baca, Brainy!