Hampir dua tahun berlalu, pandemi Covid-19 masih menyerang dunia. Meskipun grafiknya sudah nampak melandai, namun dampak dari penyebaran ini masih belum bisa diatasi sepenuhnya.
Covid-19 telah memberikan dampak luar biasa terhadap kondisi dunia, seputar bidang eknomi, politik, lingkungan, pendidikan, maupun kesehatan di berbagai negara. Tidak banyak disadari, virus ini juga berdampak pada perbendaharaan bahasa, terutama istilah dan ungkapan baru dalam bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional.
Mendapatkan informasi yang menyeluruh dalam kasus besar seperti ini adalah hal yang utama sebagai upaya pencegahan. Banyak penelitian dilakukan oleh semua orang di dunia untuk mencari tahu bagaimana cara dan langkah terbaik untuk menyelesaikan pandemi tersebut. Oleh sebab itu, bahasa, bukan lagi seharusnya menjadi hambatan. Terlebih, mengingat banyaknya istilah-istilah asing yang digunakan dalam pemberitaan media.
Berikut beberapa kosakata asing (bahasa Inggris) yang bermunculan selama pandemi. Jika menilik dari segi terjemahan, maka perlu adanya ekivalensi atau kesepedanan kosakata dalam bahasa Indonesia sehingga makna yang disampaikan dapat ditransfer kepada pembaca dengan benar.
Lockdown
Berasal dari istilah bahasa Inggris, kata lockdown terdiri dari dua kata, yaitu lock (verba) yang berarti “mengunci” dan down (adverbial) yang berarti “turun”. Jika dalam kasus ini penerjemah berusaha menerjemahkan secara harfiah kata-per-kata, tidak akan ditemukan padanan yang dapat dimengerti masyarakat secara luas. Dari proses menemukan padanan dan keberterimaan istilah ini, kosakata yang akhrinya dapat digunakan sebagai kesesuaian makna lockdown adalah “karantina wilayah” atau dapat diartikan kondisi dimana melarang warga untuk masuk ke suatu wilayah karena kondisi darurat.
Stay at home
Yang tak asing selanjutnya adalah istilah stay at homeatau dalam bahasa Indonesia kita menggunakan “di rumah saja”. Dalam proses menemukan padanan istilah tersebut, penerjemah dapat melakukan pendekatan kata-per-kata, dimulai dari stay yang berarti “menetap”, at yang berarti “di”, dan home yang berarti “rumah”. Dan sebagai wujud penggunaannya dalam masyarakat luas, frasa “di rumah saja” yang dipilih. Hal serupa juga diterapkan dalam istilah work from home(WFH) atau “bekerja dari rumah” dan learning from home yang berarti “belajar dari rumah”.
Social distancing
Istilah social distancingmerujuk pada penggunaan istilah yang mendiskripkan masyarakat agar menjga jarak sosial satu sama lain. Jika ditinjau dari segi penerjemahan, istilah itu menggunakan konsep penerjemahan bebas agar dapat dimengerti masyarakat secara langsung. Melihat arti kata-per-katanya, social distancing terbentuk dari kata social (adjectiva) yang berarti “masyarakat” dan distancing (verba)yang berarti “menjauhi”.
Tentu, bukan hanya itu! Dapat juga kita temui istilah self-isolation yang diartikan sebagai isolasi mandiri dan self-quarantine yang berarti karantina mandiri. Lebih lanjut, beberapa istilah asing lainnya adalah new normal atau kenormalan baru, physical distancing atau pembatasan fisik, rapid test atau tes cepat, herd immunity atau kekebalan kelompok, dan masih banyak lainnya.
Fenomena ini menandakan bahwa keterbukaan terhadap informasi baru dengan hadirnya istilah-istilah asing yang berusaha untuk mendeskripsikan situasi baru yang sedang terjadi akan membantu kita memahami bagaimana yang terjadi, membuka pengetahuan, dan menemukan solusi terbaik. Itu mengapa, bahasa adalah salah satu indikator penting dalam perkembangan dan perubahan yang terjadi di dunia sejauh ini. Dan menariknya, data menyebutkan bahwa jumlah warga dunia yang mempelajari bahasa asing selama pandemi juga meningkat signifikan. Meski tidak diizinkan untuk bepergian ke luar negeri, mempelajari bahasa asing menjadi pilihan banyak orang selama pandemi.
Sementara di sisi lain, kita juga mengetahui bahwa penerjemah memiliki peran besar dalam menemukan padanan yang sesuai atas fenomena istilah-istilah asing tersebut. Penerjemah membantu perkembangan bahasa yang juga berpengaruh terhadap kemajuan dunia pengetahuan, informasi, dan teknologi.
Jika Anda sedang mencari penerjemah profesional, satu saran terbaik yang dapat kami sebutkan; Brainy Translation. Bekerja dengan para penerjemah berpengalaman, kami dapat menjamin kualitas terjemahan! Mulai dari bahasa Inggris, Arab, Korea, Mandarin, Jepang, dll, hubungi kami untuk membantu Anda mendapatkan terjemahan terbaik.
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam baca, Brainy!