Fiksi memanglah genre buku yang banyak digemari. Terlebih lagi fiksi terjemahan yang menjadi sorotan utama dibanding bahasa aslinya. Nampaknya, sudah saatnya untuk memberikan apresiasi kepada detektif lingustik yang membantu hal itu terwujud.
Menulis merupakan suatu hal yang soliter. Mengarang sebuah novel bagi seorang penulis adalah rahasia pribadi yang penggemarnya saja tidak boleh tau hingga tulisan itu benar-benar menjadi nyata -karya dalam buku-. Namun sebaliknya, penerjemah sangat membutuhkan koneksi dan kolaborasi. Seorang penerjemah memerlukan teman untuk membantu menggambarkan maksud penulis yang dia sendiri belum alami. Teman arsitek menggambarkan bagaimana fondasi diletakkan untuk balok menara, dalam sebuah novel dimana sesosok tubuh dikubur dalam semen basah. Berbagai pengacara membantu membongkar cara kerja berbagai peradilan ataupun klub buku di Kedutaan Besar Argentina yang menceritakan keunikan kota seperti halnya bahasa gaul berima Cockney di London. Begitulah para penerjemah layaknya detektif, mencari informasi lebih dalam agar tidak salah menerjemahkannya dan bahkan seperti memecahkan teka-teki.
Tentu saja, penerjemah bukan hanya bisnis orang-orang yang dibayar untuk melakukannya. Sekitar 300 bahasa digunakan setiap hari di London, dan New York mungkin rumah bagi 800 bahasa. Sekolah dan rumah sakit menampung ratusan bahasa. Hal itu memaksa kita dari kanak-kanak untuk terbiasa memecahkan kode pola linguistik. Tentunya penerjemah bukan suatu hal yang mudah dilakukan. Sebuah buku dapat membutuhkan dua atau tiga kali lebih lama untuk diterjemahkan daripada ditulis. Maka patut dicela jika suatu karya tidak disebutkan penerjemahnya.
Namun, upaya-upaya besar untuk memperluas daya tarik fiksi terjemahan akhirnya mulai membuahkan hasil. Pada 2015, Foreign Fiction Prize dari Independent — didirikan kembali oleh editor sastra jangka panjang; Boyd Tonkin, setelah pernah vakum — digabung dengan Man Booker International Prize, dengan hadiah sebesar £ 50.000 yang dibagi rata antara penulis dan penerjemah. International Dublin Literary Award menawarkan € 100.000, € 75.000 untuk penulis dan € 25.000 untuk penerjemah. Hadiah baru lainnya termasuk TA First Translation Prize, dianugerahkan oleh Daniel Hahn, yang mengakui editor bersama penerjemah, dan Peirene Stevns Translation Prize, menawarkan £ 3.500, publikasi di Inggris dan residensi penerjemahan di Pyrenees kepada penerjemah perdana. Inisiati-inisiatif ini telah menagalami booming dalam penjualan novel terjemahan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Man Booker pada tahun 2016 menemukan bahwa penjualan fiksi terjemahan di Inggris telah meningkat sebesar 96 persen sejak awal abad 21, dan rata-rata, “buku fiksi terjemahan terjual lebih baik daripada buku-buku yang awalnya ditulis dalam bahasa Inggris, terutama dalam fiksi sastra.”
Sayangnya, beberapa pembaca merasa kurang nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan keaslian sehingga mereka memilih untuk tidak membaca terjemahan sama sekali. Yang ditakutkan adalah tidak mendapat “yang sebenarnya”. Itulah kegelisahan penerjemah, dimana mereka jarang menghasilkan sebuah terjemahan yang persis dan mudah dipahami. Setiap penerjemah, pada awalnya akan berharap dapat menghasilkan karya yang begitu mulus sehingga terbaca seolah-olah sepaham dengan bahasa target. Sulit untuk menerima bahwa terjemahan tidak bisa sempurna dan tidak statis. Sebagai penerjemah, kita pasti akan kesulitan melepaskan aspek subjektifitas dalam melakukannya. Terkadang banyak tulisan yang tergambar terikat tidak tersurat yang mungkin akan sedikit keliru diterjemahkan.
Semakin lama, ini merupakan perjalanan yang menarik bagi pembaca dan penerjemah yang lebih muda. Deborah Smith memilih untuk belara bahasa Korea karena alasan yang masuk akal bahwa hal itu merupakan pertaruhan yang bagus ke depannya. Nyatanya, terjemahan Deborah Smith atas tulisan Hang Kang, The Vegetarian memenangkan Man Booker International Prize dan terjual 140.000 kopi dalam beberapa bulan pertama publikasi. Sekarang, Frank Wynne telah menyusun buku tebal yang besar, Found in Translation, dari 100 cerita pendek terbaik dari seluruh dunia. Persembahan kontemporer mencakup kisah-kisah yang aslinya ditulis dalam bahasa Azerbaijan, Catalan, dan Rumania.
Benar adanya, sedikit atau banyak akan ada sesuatu yang hilang dalam terjemahan. Tapi bukan berarti, kita harus terlalu takut akan kerugian sehingga kita akan kehilangan semua keuntungan. Belajar terjemahan adalah bidang yang menjajikan. Salah satu hal yang pasti adalah jasa penerjemah. Temukan artikel menarik lainnya disini!
Disadur dari : Excellent Translation – jasa-terjemah.com