Banyak diantara kita berpikir bahwa bahasa langsung adalah yang termudah untuk kita pahami, tapi tahukah Anda bahwa terkadang kita merespon lebih baik terhadap kata-kata yang lebih kreatif? Penulis dan penyair menggunakan kiasan untuk membangun citra dan memberi kekuatan lebih pada kata-kata pilihannya. Kiasan lainnya membantu konsep asing menjadi lebih akrab dan dapat dipahami.
Figure of Speech
Figure of speech yang berarti kiasan, tidak lain adalah cara untuk menambah keindahan bahasa untuk membuatnya terlihat lebih indah, menarik, dan tegas bagi pembaca. Ini bertujuan memberi makna lebih dalam dari presentasi literalnya, meraih perhatian pembaca, dan membawa mereka berimajinasi dengan kata-kata.
Figure of speech yang umum digunakan :
Antitesis
Pada umunya digunakan untuk membuat penekanan khusus dengan menggunakan kata/ide yang berlawanan dalam kalimat yang sama. Tujuannya untuk memberikan efek kontras dengan membandingkan berbagai hal. Antitesis lebih sering digunakan oleh novelis.
Better to reign in Hell, than serve in Heav’n yang berarti “lebih baik memerintah di Neraka, daripada melayani di Surga.”
(Sumber : John Milton’s Paradise Lost)
Eufemisme
Eufemisme membantu penulis untuk mengganti kata-kata yang dianggap kasar, tidak sopan, dan tidak menyenangkan dengan ekspresi sopan dan tidak langsung. Hal ini terkadang digunakan untuk hiburan, terlebih untuk mencegah pembaca atau pendengar tersinggung.
Our teacher is in the family way yang berarti “guru kita sedang hamil” atau We do not hire mentally challenged people yang berarti “kita tidak ingin mempekerjakan orang yang bodoh”
Eufemisme
Personifikasi
Personifikasi digunakan pada saat seorang penulis ingin memberikan ciri-ciri manusia ke benda-benda non manusia atau benda mati. Ini mirip dengan metafora yang menggunakan perbandingan antara dua objek.
“Hadn’t she felt it in every touch of the sunshine, as its golden finger-tips pressed her lids open and wound their way through her hair?”
(Sumber : “The Mother’s Recompense” oleh Edith Wharton)
Pada kalimat di atas, penulis mempersonifikasikan sinar matahari karena seperti memiliki ujung jari yang merambat pada rambutnya. Ujung jari pada rambut itu yang merupakan ciri pada manusia.
Metafora
Metafora adalah perbandingan tersirat/tidak langsung atau membandingkan dua benda yang tidak sama yang memiliki beberapa sifat umum. Biasanya digunakan untuk menarik penonton.
Presentiment is that long shadow on the lawn
(Sumber : oleh Emily Dickinson)
Pada contoh itu, Dinkinson menyatakan firasat atau perasaan sebagai bayangan. Presentiment yang dimaksudkan sebenarnya berarti kecemasan yang dia gambarkan layaknya bayangan. Ia membandingkannya dengan bayangan untuk memberikan deskripsi lebih baik tentang kecemasan yang dapat merayap dalam kehidupan seseorang dan menimbulkan ketakutan.
Pun
Pun adalah kata yang memiliki banyak arti, biasanya digunakan untuk memberikan efek humor dalam kalimat. Penulis mencoba bermain dengan kata-kata untuk mengungkapkan kepintaran karakter.
Whoever hath her wish, thou hast thy Will,
(Sumber : “Sonnet 135” oleh William Shakespeare)
And Will to boot, and Will in overplus;
Jika melihat contoh itu, terlihat bahwa penulis menggunakan susunan kata atau grammar yang aneh. Dia menggunakan huruf besar dari kata “Will” yang biasanya kata itu digunakan di tengah kalimat. Tapi ternyata will yang sedang dia tulis adalah gambaran namanya sendiri. Disinilah ada permainan kata-kata. Contoh sederhana dari Pun lainnya adalah, WhatsApp. Kata itu jika dilihat dari segi artinya berupa sapaan antar teman tapi kita lebih mengenalnya sebagai nama sebuah aplikasi chatting yang sering kita gunakan.
Dan masih banyak macam-macam figure of speech lainnya. Lalu bagaimana cara translator mencoba menerjemahkan makna yang terkadang dituliskan dalam perbandingan sebaliknya? Dapatkan Anda bayangkan bagaimana rasanya menerjemahkan sebuah idiom?
Ya tentu itu bukan perkara yang mudah. Tentu saja penerjemah yang sudah berbakat dan berpengalaman akan menemukan solusi terbaik yang bisa diterapkan. Tetapi, hal yang dapat dilakukan sebagai penerjemah untuk memahami figure of speech adalah dengan melakukan riset tentang maksud dari bahasa target, jika perlu untuk juga belajar lintas budaya. Terutama jika ekspresi tersebut merupakan promosi iklan international, dimana dampak dari karya kreatif bergantung pada relevansi budaya dan bahasa mereka. Sehingga, penerjemah harus mendapatkan gambaran yang setara pada budaya atau bahasa yang sedang diterjemahkan. Jadi bagaimanapun, solusi terbaiknya adalah budayakan banyak membaca. Karena dengan begitu, kita akan belajar bahasa baru, menemukan budaya baru, dan menemukan diksi-diksi baru.
Brainytranslation akan membantu Anda menerjemahkan konten Anda sesuai dengan yang Anda harapkan dibantu oleh penerjemah profesional tentunya.
Salam baca Brainy !