Ada perdebatan hebat dalam pembelajaran bahasa yang telah berlangsung lama. Pertanyaan besar muncul dengan sendirinya – apakah kita seharusnya belajar bahasa baru dengan membaca? Atau audio adalah metode yang paling efektif? Akan muncul pelbagai jawaban dari perspektif berbeda. Anda bisa menjawabnya dari sudut pembelajaran tentang tujuan belajar bahasa atau Anda bisa memberi pandangan dari segi gaya belajar.
Beberapa orang akan berpendapat bahwa buku teks jelas merupakan jalan utama. Tapi yang harus kita ketahui itu hanya sebagian, tidak untuk semuanya. Karena sebagian lainnya akan berpendapat bahwa mendengarkan akan mendapatkan lebih banyak dari yang diinginkan. Tapi bagaimana jika keduanya? Membaca sambil mendengarkan?
Untungnya, penelitian dalam beberapa dekade terakhir telah memungkinkan para ahli bahasa mencapai kesimpulan yang luar biasa – ini bukan tentang memutuskan antara satu atau lainnya. Ini tentang menggunakan yang terbaik dari keduanya untuk mencapai hasil yang diinginkan dan memberi siswa penguatan konstan dari satu metode melalui penggunaan keduanya.
Baca juga artikel kami tentang Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Belajar Bahasa Asing, agar Anda dapat memulai belajar bahasa dengan metode dan waktu yang tepat.
Mereka menamakannya Reading While Listening (RWL), membaca sambil mendengarkan, metode masa depan belajar bahasa baru. RWL sebagai metode pembelajaran bahasa telah dipelajari secara ekstensif dan memberikan siswa kesempatan untuk memperkuat kedua aspek pembelajaran mereka (mendengarkan dan membaca) pada saat yang bersamaan, tentu dengan sedikit usaha tambahan. Siswa di Taiwan menjadi sasaran dalam penelitian 26 minggu ini, menggunakan dua kelas observasi bersama 19 siswa (7 siswa RWL dan 12 lainnya non-RWL). Hasilnya menunjukkan hal yang menakjubkan, kelas dengan metode RWL mengungguli rekannya yang belajar non-RWL.
Membaca sambil mendengarkan menunjukkan bahwa para penggiat bahasa akan lebih diuntungkan untuk menguasai bahasa baru lebih cepat, beberapa keuntungannya adalah :
Focus
Membaca sambil mendengarkan telah terbukti meningkatkan konsentrasi pada teks yang ada dan dipandang sebagai alternatif yang sangat baik untuk anak-anak dan orang dewasa dengan rentang perhatian yang terbatas.
Perbaikan Pelafalan
Membaca sesuatu dan mengucapkannya itu adalah satu hal. Apakah sama yang dibaca dengan yang dilafalkan? Kita perlu mecocokkan bentuk lisan dengan bentuk tulisan. Semua kata rumit yang mungkin kita salah ucapkan berulang kali sebelum kita mendengarnya dari orang lain. RWL memastikan bahwa menemukan cara mengucapkan suatu kata segera setelah kami membacanya.
Meningkatkan Kefasihan
Sifat ini menentukan seberapa baik Anda dapat menghubungkan kata-kata dengan frasa dan bentuk kalimat, lebih dari cara Anda mengucapkannya. Inilah yang memungkinkan Anda untuk berbicara dengan penutur asli. Studi di Taiwan yang disebutkan di atas menyimpulkan bahwa RWL membantu siswa memperoleh kefasihan yang lebih baik daripada sekadar membaca, karena suara narator akan tetap ada dalam ingatan dan muncul ketika kita membutuhkannya.
Handal dalam Keterampilan Penutur Asli
Last but not least, penting untuk dicatat bahwa secara bersamaan menggunakan membaca dan mendengarkan dapat memberi Anda gagasan yang lebih baik tentang bagaimana penutur asli berbicara dan berpikir bahwa hanya satu dari dua metode yang tidak akan berhasil dengan sendirinya. Membaca dan mendengarkan akan melatih Anda untuk belajar mengadopsi bahasa baru Anda seperti penutur asli, serta Anda akan meningkatkan keterampilan bahasa Anda tidak seperti sebelumnya.
Lebih dari semuanya, yang paling utama ketika Anda ingin belajar bahasa baru adalah mulailah segera. Semua teori di atas tidak akan menunjukkan hasil yang baik tanpa Anda mencobanya. Tahukah Anda bahasa universal, bahasa Esperanto? Ya, untuk Anda pecinta bahasa, jangan lewatkan untuk mengenalnya juga. Baca artikel menarik lainnya disini !
Salam baca Brainy !
Disadur dari : https://omniglot.com/language/articles/readingwhilelistening.htm