Kesetian dalam terjemahan menunjukkan bagaimana dokumen yang diterjemahkan mengikuti sumbernya dan menyerap seberapa jauh makna aslinya. Akan tetapi, hal itu tidak mensyaratkan bahwa teks terjemahan harus sedekat mungkin dengan aslinya. Ada beberapa poin lain yang perlu diperhatikan.
Perlu dibahas pertama apa yang menjadi tujuan utama dalam penerjemahan. Dalam mempertahankan kesetiaan terjemahan, tujuan penerjemah adalah bagaimana dapat mengirimkan teks yang diterjemahkan ke audiens dengan setia mencerminkan gaya sumbernya. Tentu saja untuk beberapa dokumen, ini bukan pekerjaan yang mudah. Terlebih ketika dihadapkan dengan penerjemahan atau interpretasi yang melibatkan penafsiran banyak referensi dan istilah-istilah tertentu dalam budaya tertentu. Bukan hanya mengetahui artinya, penerjemah harus dengan mendalam memaknai maksud dari sebuah istilah. Menggunakan berbagai sudut pandang berbeda untuk menemukan maksud yang ingin dicapai.
Jika berbicara tentang pendekatan atau gaya penerjemahan, jumlahnya akan sama dengan jumlah penerjemah itu sendiri. Setiap penerjemah melakukan pendekatan berbeda namun tetap berpegang pada teori penerjemahan. Seperti yang kita ketahui, tidak ada aturan universal yang berlaku untuk setiap masalah salam penerjemahan secara keseluruhan. Penerjemah mungkin melakukan pendekatan suatu masalah dari dua perpektif yang sangat berbeda dan masih dapat menyelesaikannya secara akurat dan tepat.
Salah satu teori penerjemahan atau aturan dasar yang dapat diterapkan penerjemah untuk mempertahankan kesetiaan terjemahan adalah tentang teori persamaan formal dan dinamis. Pendekatan kesetaraan formal berpaku pada bagaimana mendekati makna aslinya atau biasa disebut dengan terjemahan literal. Teori demikian mencerminkan setepat mungkin fitur lingustik yang mencakup kosakata, tata bahasa, sintaksis, dan struktur bahasa. Kesetaraan formal akan memberikan pengalaman yang lebih otentik pada pembaca dan memungkinkan pembaca untuk memahami maksud asli dari penulis, serta mereka akan mencoba menafsirkan teks sendiri. Sementara pendekataan kesetaraan dinamis lebih kepada menyesuaikan teks sumber dengan audiens dan dikenal sebagai terjemahan fungsional, terjemahan kreatif atau terjemahan bebas. Pendekatan ini baik ketika keterbacaan terjemahan lebih penting daripada pelestarian struktur tata bahasa aslinya.
Yang perlu dicermati oleh penerjemah yakni tidak ada aturan pasti yang dapat diterapkan untuk semua terjemahan. Itu semua bergantung pada maksud dari dokumen asli, jenis teks yang Anda terjemahkan dan kepada siapa Anda menerjemahkan. Namun, penerjemah yang baik akan sering menggabungkan kedua pendekatan di atas (formal dan dinamis), karena akan menghasilkan terjemahan yang lebih otentik dan tidak bercacat.
Sederhananya, tugas penerjemah adalah menemukan titik poin menarik di antara kedua pendekatan ini. Selalu mempertimbnagkan apa maksud dari dokumen tersebut, siapa target audiensnya dan cobalah untuk meningkatkan keterbacaan terjemahan.
Baca artikel khusus kami tentang ideologi penerjemahan.
Tidak ada jawaban pasti benar atau salah untuk mencapai kesetiaan dalam penerjemahan, semua kembali pada pengalaman dan pengetahuan tentang teori penerjemahan yang akan membantu penerjemah menentukan pendekatan yang hendaknya dilakukan. Terlebih kita ketahui bersama, ada banyak jenis-jenis terjemahan dan tidak ada keduanya yang benar-benar sama.
Jika Anda sedang mencari jasa penerjemah, Brainy Translation merupakan pilihan terbaik untuk Anda. Bekerja dengan penerjemah profesional, kami siap memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Apa yang terbaik dari kami hanya untuk Anda.
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam baca Brainy!