Tanggal 23 Juli dipilih sebagai peringatan Hari Anak Nasional. Seperti yang kita ketahui, anak merupakan generasi masa depan, maka tumbuh kembang anak adalah prioritas utama untuk kemajuan bangsa.
Masa anak-anak adalah masa keemasan yang dimiliki manusia untuk mendapatkan pengetahuan sebanyak mungkin. Masa-masa ini adalah momentum krusial bagi orang tua untuk mendorong pertumbuhan anak. Untuk itu, penting bagi orang tua mengontrol dan mendorong semua aktifitas positif yang membentuk dan membangun karakter juga wawasan anak yang baik, salah satunya dengan membaca. Anda juga dapat ajarkan buah hati mengenali bahasa lebih jauh.
Sejarah Lahirnya Hari Anak Nasional 23 Juli
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan buah pemikiran dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Dalam sidangnya di tahun 1951, Kowani memutuskan beberapa kesepakatan yang salah satunya adalah mengupayakan penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional. Sebagai tindak lanjut upaya tersebut, tahun 1952 mulai digelarnya Pekan Kanak-Kanak yang diselenggarakan pada minggu kedua di bulan Juli bertepatan dengan saat liburan kenaikan kelas. Karena dirasa kurang bernilai historis sebab tidak memiliki tanggal atau momen tertentu, maka disepakati bersama bahwa tanggal 1-3 Juni merupakan peringatan Hari Anak di Indonesia yang bersamaan dengan rangkain peringatan Hari Anak Internasional dan hari kelahiran Presiden Soekarno pada 1 Juni. Peringatan Hari Anak ini ditujukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara ramah anak.
Namun kemudian, persoalan kembali muncul setelah runtuhnya Orde Lama yang dipimpin oleh Soekarno. Di bawah kepemimpinan Soeharto, sistem Orde Baru berusaha menghapus seluruh kebijakan yang lekat dengan rezim sebelumnya, termasuk Hari Kanak-Kanak Indonesia. Dalam proses yang panjang, hingga akhirnya Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.44/1984 yang memutuskan bahwa peringatan Hari Anak Nasional (HAN) jatuh pada tanggal 23 Juli karena juga diseleraskan dengan pengesahan Undang-Undang bersejarah tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.
Dari awal terbentuknya Pekan Kanak-Kanak, banyak kegiatan yang dicanangkan oleh berbagai elemen untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Indonesia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI) menjelaskan dalam Panduan Hari Anak Nasional 2020 bahwa seluruh bangsa Indonesia perlu meningkatkan kepedulian terhadap tumbuh kembang anak secara optimal dengan mendorong keluarga menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak.
HAN: Saatnya Mengeksplor Potensi Sang Buah Hati
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan aktifitas positif anak guna mendorong kemajuan tumbuh kembang anak. Terlebih di masa pandemi Covid 19 saat ini, semua aktifitas lebih banyak dilakukan di rumah. Sebagai orang tua, kita harus kreatif untuk memciptakan kegiatan di rumah yang produktif bagi anak. Mengajak anak untuk lebih berperan aktif, peduli terhadap sesama, dan mengksplor banyak potensi diri. Salah satu yang dapat dilakukan orang tua di rumah adalah mengajarkan sang buah hati tentang keberagaman bahasa di dunia dan meminta dia untuk memilih satu atau dua bahasa yang menarik minat mereka. Beri kesempatan anak untuk ikut mengambil keputusan bagi perkembangannya sendiri. Kenalkan anak berbagai bahasa di dunia dan bagaimana pengaruhnya di dunia. Bahasa yang beragam ini memiliki porsi dan kebutuhannya masing-masing. Tidak ada salahnya untuk mulai ajarkan bahasa Inggris yang menjadi salah satu bahasa Internasional.
Banyak manfaat yang diperoleh dari pembelajaran bahasa, terutama untuk tumbung kembang anak tentunya.
- Meningkatkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah
- Meningkatkan tingkat kecerdasan akademik anak
- Memperlancar kemampuan bahasa asli anak
- Mudah untuk mempelajari bahasa yang lain
- Anak menjadi lebih percaya diri dan dapat berpikir kritis
- Imajinatif dan kreatifitas anak terasah dengan baik
- Serta memperluas wawasan budaya sehingga menumbuhkan sifat untuk saling menghargai dan peduli terhadap orang lain meski dari negara berbeda.
Selain itu, untuk kesehatan, pembelajaran bahasa terbukti dapat mencegah dementia atau penyakit demensia (penurunan daya ingat). Pembelajaran bahasa melatih anak meningkatkan fungsi otaknya. Bahasa asing akan memberikan pandangan dengan prespektif berbeda untuk anak.
Kenali bahasa kenali dunia.
Ajarkan Bahasa Asing Ke Anak Dengan Cara Yang Menyenangkan
Pada momentum Hari Anak Nasional ini, sebagai orang tua Anda dapat mulai memperkenal anak pada bacaan buku-buku berbahasa asing, bahasa Inggris misalnya. Dengan pendekatan demikian, anak dapat mulai tertarik untuk belajar lebih jauh terkait bahasa baru yang Anda kenalkan. Pastikan anak Anda belajar bahasa dengan cara yang menyenangkan. Berikut tips mengajarkan bahasa asing kepada anak dengan cara yang menyenangkan, yaitu:
- Kenali gaya belajar yang disukai anak Anda, apakah itu menggunakan audio, visual, atau audio visual
- Ajarkan anak secara bertahap sesuai usianya. Jangan paksa anak untuk belajar banyak topik satu hari penuh sekaligus. Hal itu akan menyebabkan anak mudah menyerah.
- Manfaat Berbagai Media salah satunya Buku Anak berbahasa Inggris. Bacakan cerita-cerita berbahasa Inggris dan tuntun mereka untuk belajar lebih banyak
- Kangsung praktikkan ke contoh-contoh sederhana di sekitar mereka
- Jangan lupa untuk berisitirahat dan anak-anak dapat belajar bersama teman-teman mereka
Yang terpenting, pastikan anak Anda belajar sambil bersenang-senang.
Dapatkan artikel menarik lainnya disini.
Salam Baca Brainy!