Berbicara mengenai profesi penerjemah atau yang juga disebut translator, saat ini profesi tersebut memang kian banyak diminati. Mengingat mudahnya pertukaran informasi di seluruh dunia dan perkembangan pasar global, tentu hambatan bahasa adalah salah satu tantangan yang harus di hadapi. Maka, penerjemahlah yang memiliki peranan besar dalam hal ini. Dokumen perjanjian, kontrak kerja, surat penawaran, atau bahan promosi, semua membutuhkan peranan penerjemah agar dapat dikomsumsi oleh masyarakat secara luas.

Namun pada dasarnya, penerjemah tidak hanya berperan dalam mengalihkan bahasa untuk dokumen berupa teks saja. Beberapa alih bahasa dalam lisan juga dibutuhkan dalam banyak kepentingan, misalnya workshop, seminar, pertemuan, atau menjalin hubungan dengan negara-negera yang menggunakan bahasa berbeda. Dengan itu, penerjemah juga dapat berperan sebagai alih bahasa untuk kebutuhan lisan. Dalam hal inilah yang dapat disebutkan sebagai interpreter.

Dengan demikian, perbedaan terbesar antara translator dan interpreter adalah dimana translator hanya dibatasi pada pengalihan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dalam format teks. Sementara, interpreter bekerja pada ranah pengalihan bahasa lisan dari satu bahasa ke bahasa lain. Kendati demikian, keduanya sama-sama bertugas sebagai mediator alih bahasa.

Lebih jauh mari kita lihat bagaimana perbedaan antara translator dan interpreter, baik dari tenggat waktu, keahlian, tarif yang dikenakan, dan lingkup kerja.

 Tenggat waktu

Dalam hal ini, perbedaan antara translator dan interpreter nampak jelas. Jika untuk menerjemahkan suatu dokumen, translator akan diberikan tenggat waktu yang lebih longgar. Misalnya dalam menerjemahkan suatu buku dengan 250 halaman, pada umumnya translator akan diberikan tenggat waktu kurang lebih 1 bulan. Waktu yang cukup panjang untuk seorang penerjemah membaca dokumennya terlebih dahulu, melakukan riset untuk mendukung kualitas terjemahan, menerjemahkannya secara berkala, pun mereka dapat merevisi atau meriew kembali hingga akhirnya mendapatkan terjemahan final.

Sebaliknya, interpreter tidak memiliki tenggat waktu banyak. Interpreter bertugas menerjemahkan ucapan/perktaan dari pembicara segera setelah mereka selesai berbicara. Bahkan, dalam penerjemah yang dilakukan oleh simultan, penerjemah akan berbicara hampir bersamaan dengan pembicara sumber. Tenggat waktu yang singkat ini, tentu membutuhkan keahlian khusus selain menguasai pengalihan bahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Keahlian

Dua keahlian khusus yang wajib dimiliki translator berbeda dengan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang interpreter. Jika translator dituntut untuk memiliki keahlian membaca dan menulis, sementara interpreter akan dituntut untuk keahlian mendengarkan dan berbicara.

Translator harus memiliki keahlian membaca agar dapat memahami makna yang tertulis dalam bahasa sumber, dan keahlian menulis digunakan agar dapat menuliskan kembali makna tersebut dengan baik ke dalam bahasa sasaran.

Sementara, interpreter akan jauh berfokus untuk meningkatkan keahlian mendengarkan dan berbicara. Mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh pembicara yang terkadang memiliki aksen berbeda, dan berbicara dengan jelas, cepat, dan singkat agar mudah ditangkap dan dicerna oleh audiens.

Tarif

Lebih jauh, mari kita lihat bagaimana perbedaan antara translator dan interpreter jika ditinjau dari segi tarif yang dikenakan. Pada umumnya, para translator akan mengenakan biaya penerjemah untuk setiap kata atau ada juga yang menghitungnya per halaman. Harga juga didasarkan dari bentuk teks sumber, akan beda biayanya antara terjemahan dokumen jurnal mahasiswa dengan naskah hukum misalnya. Sedangkan, interpreter akan menghitung tarifnya dari berapa jam klien membutuhkannya. Beberapa juga menghitungnya untuk per 8 jam sehari. Dengan begitu, meski Anda hanya melibatkan interpreter untuk 4 hingga 5 jam, Anda harus membayarnya untuk 8 jam sehari secara keseluruhan.

Dalam hal tarif yang demikian, pengalaman penerjemah berpengaruh besar untuk mempehitungkan biaya yang diperlukan, baik penerjemah teks maupun penerjemah lisan.

Lingkup Kerja

Dalam hal ini, kami rasa translator kembali mendapatkan keuntungan. Jika interpreter dituntut untuk menerjemahkan di ruangan tertentu, seperti konferensi, rapat, liputan TV, panggilan suara atau video, mediasi diplomatic antar negara, atau lainnya. Di sisi lain, translator dapat menerjemahkan dari kenyamanan rumah mereka sendiri. Dengan kelonggaran tenggat waktu yang diberikan, translator dapat menerjemahkan dimana saja dan kapan saja setelah menerima dokumen dari narasumber. Hanya saja, yang perlu diperhatikan, translator tetap harus disiplin terhadap tenggat waktu yang telah ditentukan.

Dengan demikian, tentu kendala yang dihadapi keduanya juga akan berbeda. Tantangan yang dihadapi translator sering kali terkait istilah-istilah khusus yang ada dalam teks sumber. Untuk menghasilkan terjemahan, maka translator membutuhkan riset terlebih dahulu, baik dari segi pengetahuan maupun kebudayaan yang menyertainya. Hal yang demikian, tidak ditemui dalam interpreter. Mereka lebih kesulitan dalam hal menjaga konsentrasi. Jika mereka lengah selama pertemuan, sangat dimungkinkan mereka tidak dapat menangkap apa yang sedang diutarakan oleh pembicara, dan tentu itu akan berdampak langsung terhadap apa yang akan ia terjemahkan. Apakah Anda seorang translator atau interpreter, meningkatkan keterampilan dan pengalaman tentu sama-sama diperlukan untuk kemajuan karir Anda. Jika Anda sedang mencari translator dan atau interpreter professional, kami siap membantu Anda. Brainy Translation merupakan jasa penerjemah yang siap memberikan bantuan penerjemahan teks maupun lisan secara professional. Hubungi kami segera dan lihat bagaimana yang dapat kami berikan untuk Anda.

Baca artikel menarik lainnya disini.

Salam Brainy!

WhatsApp Order, Hub Kami 081359358604 (24 Hour)