Seperti yang kita ketahui bersama, industri penerjemahan kini meningkat signifikan. Hal ini didorong dengan mudahnya akses internasional dan bagaimana dunia menuju desa global. Dan tentunya, banyak diantara kita yang mulai melirik dan mengejar karir di dunia ini. Oleh sebab itu, jika Anda tertarik untuk menjadi bagian dalam industri besar ini, kenali terlebih dahulu bagaimana menjadi seorang penerjemah.
Penerjemahan bukan sekadar mengalihkan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Terdapat proses transfer makna yang diupayakan dengan sungguh agar apa yang ditujukan dalam dokumen sumber dapat dengan jelas tersampaikan dalam hasil terjemahan. Proses ini tentu melibatkan banyak hal selain keterampilan bahasa, dan salah satu yang utama adalah keterampilan menulis. Penerjemah dituntut agar dapat menuliskan kembali dokumen terkait menggunakan bahasa sasaran dengan maksud yang diinginkan. Disinilah keterampilan menulis kreatif seorang penerjemah akan diuji lebih jauh. Meski tidak semua dokumen dalam terjemahan yang memiliki banyak ruang gerak akan kreativitas, tapi semua dari proses membangun kembali terjemahan akan membutuhkan sisi kreatif. Kreativitas dalam penerjemahan tercermin di berbagai bentuk, mulai dari penerjemahan idiom, penggunaan struktur kalimat yang berbeda, penampilan sudut pandang yang berbeda dengan teks sumber, adaptasi budaya, pemilihan diksi yang tepat untuk menyiratkan maksud teks sumber, dan bagaimana mengubah nada maupun suara agar hasil terjemahan dapat menjangkau audiens yang dituju. Proses tersebut akan memainkan banyak kreativitas seorang penerjemah. Dan salah satu yang paling banyak membutuhkan kreativitas dalam penerjemahan adalah transkreasi. Ini adalah kesempatan besar Anda untuk menyempurnakan salinan dalam terjemahan pemasaran atau ikan dengan mengadaptasi teks agar sesuai dengan tuntutan budaya dari bahasa target.
Kreativitas dalam penerjemahan menjadi penting karena sedikit banyak memengaruhi kualitas terjemahan. Kualitas terjemahan diukur dari tiga aspek utama yakni keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Tiga aspek tersebut mencakup keakuratan yang berfokus pada menyimpang atau tidak dalam segi makna, keberterimaan yang berfokus pada hasil terjemahan yang kaku atau alami, dan keterbacaan yang berfokus pada baku atau tidak baku. Dan proses menghasilkan terjemahan yang baik tidak bisa hanya mengandalkan akurasi terjemahan. Penerjemah harus memutar otak untuk menghasilkan terjemahan dalam bahasa sendiri yang tidak menghilangkan atau merusak nyama dari dokumen aslinya dan menjaga kualitas dari terjemahan itu sendiri.
Oleh sebab itu, sering kali para ahli menyebutkan bahwa ontologi dari penerjemahan sebenarnya mencakup seni dan pengetahuan. Sebuah seni kreativitas untuk membangun kembali suatu dokumen terjemahan, namun tetap berpegang teguh pada pengetahuan yang didasarkan dari dokumen sumber. Apakah Anda bekerja sebagai penerjemah lepas, bergabung dalam sebuah agensi, dan atau yang lain, berusaha untuk mengasah dan meningkatkan kualitas terjemahan itu penting. Karena penerjemahan termasuk dalam industri bahasa dan bahasa adalah disiplin ilmu yang dinamis, penerjemah akan dituntut untuk terus mempelajari hal baru mengikuti perubahan dan perkembangannya.
Jika Anda sedang mencari jasa penerjemah profesional, kami Brainy Translation hadir untuk Anda dan siap memberikan pelayanan terbaik. Tidak perlu ragu, kami bekerja dengan para penerjemah berkualitas dan telah memiliki pengalaman bertahun-tahun. Hubungi kami sekarang!
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam Baca, Brainy!
Trackbacks/Pingbacks