“The translator is a privileged writer who has the opportunity to rewrite masterpieces in their own language.”
– Javier Marias
Jika di satu sisi, penerjemah merupakan penulis yang memiliki keistimewaan dan kesempatan untuk menulis ulang mahakarya dunia dalam bahasa mereka sendiri, di sisi lain penerjemah-lah yang juga berperan besar menduniakan karya-karya luar biasa dari bahasa mereka sendiri.
Agar dapat menembus pentas dunia, bukan hanya diperlukan, tugas penerjemah sangat amat strategis.
Baca artikel khusu kami tentang: Sejarah penerjemah
Peran penerjemah kini pun kian meningkat, selaras dengan dunia yang bergerak menuju globalisasi. Para profesional bahasa membantu dalam mengembangkan wacana publik yang sehat dan menjembatani komunikasi interpersonal. Penerjemah berperan menerjemahkan berbagai konteks, mulai materi, sastra, ilmiah, maupun refreshing dari satu bahasa ke bahasa lainnya, yang mengangkat dunia ke arah lebih baik. Secara tidak langsung, mereka juga membantu mempromosikan gerakan saling menghormati ragam budaya yang berbeda dengan memahami peradaban masing-masing.
Kepentingan akan peran penerjemah dan ahli bahasa akan semakin nampak mengingat dunia yang kini menjadi lebih terhubung. Mudah bagi kita mengakses berbagai informasi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dan perlu diketahui, 30 September merupakan peringatan Hari Penerjemah Internasional. Hari peringatan ini dimaksudkan sebagai kesempatan untuk menghargai karya para profesional bahasa yang memainkan peranan penting dalam menyatukan bangsa, memfasilitasi diskusi, pemahaman dan kerja sama, serta turut berkontribusi pada pembangunan dan memperkuat perdamaian pun keamanan dunia.
Tanggal tersebut dipilih karena bermula dari sejarah sebelum abad ke-4 Masehi yang mana bahasa paling dominan di seluruh imperium Romawi yakni bahasa Yunani. Pada awalnya, bahasa Yunani adalah bahasa resmi, namun kemudian mulai tergeser oleh bahasa Latin. Pergerseran tersebut tentunya berdampak terhadap Gereja yang menggunakan kitab injil berbahasa Yunani. Umat Kristen pada masa itu kesulitan memahami kitab Injil yang dituliskan dalam bahasa Yunani, sehingga menggerakkan para pendeta untuk menemukan cara terbaik mengatasinya. Hingga akhrinya, para pendeta berusaha menerjemahkan kitab Injil dalam bahasa Latin. Sayangnya, belum satupun hasil terjemahan yang dianggap paling akurat dan memuaskan. Baru pada tahun 284 Masehi, pendeta muda bernama Jerome ditugaskan untuk menerjemahkan kitab injil. Dan terjemahan yang dilakukan oleh Jerome-lah yang berhasil diterima karena tidak menggunakan penerjemahan kata per kata, melainkan menggunakan pendekatan konteks atau maknanya.
St. Jerome adalah seorang imam dari Italia dan dikenal sebagai penerjemah alkitab yang dianggap sebagai santo pelindung para penerjemah. Jerome meninggal pada tanggal 30 September 420.
Federasi Penerjemah Internasional (IFT) yang berdiri sejak tahun 1953, kemudian meresmikan tanggal 30 September sebagai Hari Penerjemah Internasional pada tahun 1991. Pemilihan tanggal tersebut juga merupakan bentuk penghargaan terhadap bapak penerjemah serta juru bahasa di seluruh dunia, St. Jerome.
Di Tahun 2021 ini, PBB mengangkat tema “Multilingualisme, nilai inti Perserikatan Bangsa-Bangsa” untuk Hari Penerjemahan Internasional. Bahasa, dengan implikasinya yang kompleks terhadap identitas, komunikasi, integrasi sosial, pendidikan dan pembangunan, memiliki kepentingan strategis bagi manusia dan keseluruhan aspek di bumi ini. Oleh sebab itu, kita dapat mengerti bahwa peran dan kemajuan para profesional bahasa adalah sebuah hal yang pasti untuk sekarang dan di masa depan.
“Kenali bahasa, kenali dunia.”
Jika Anda mencari jasa penerjemah profesional, maka solusinya hanya satu: Brainy Translation. Bekerja bersama para penerjemah berpengalaman dan memiliki kualifikasi di bidangnya, kami siap menjamin kualitas terjemahan.
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam baca, Brainy!