Bagi sebagian orang, menerjemahkan adalah proses yang mudah mengingat banyaknya teknologi penerjemah yang kini dapat digunakan seperti Google Translate, kamus online, Sederet.com, dll. Namun, terjemahan bukan sekadar merubah bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain. Penerjemah juga bertanggung jawab penuh dalam menguraikan pesan, ide atau gagasan penulis ke dalam teks terjemahan. Dalam proses ini, penerjemah dituntut dapat memahami pesan atau tujuan teks sumber dengan baik serta dapat menyampaikannya kembali dengan padanan yang sesuai menggunakan bahasa sasaran. Selain keterampilan bahasa, seorang penerjemah juga harus memiliki keterampilan membaca dan menulis, bekerja dengan riset dan penelitian, serta memahami budaya dengan baik.

Seperti yang kita ketahui, bahasa itu dinamis, bergerak dan terus mengalami perubahan. Sebagai pekerja yang bergelut langsung dengan bahasa, mengikuti perubahan dan perkembangan bahasa adalah keharusan seorang penerjemah. Dalam banyak keadaan, bahasa membawa pesannya secara tersirat, beberapa bahkan memiliki makna metafora yang tidak mudah dipahami menggunakan bahasa aslinya. Tentu ini akan menjadi semakin sulit bagi penerjemah. Berikut jebakan dalam terjemahan yang mungkin akan sering Anda temui dalam proses menerjemahkan, diantaranya:

Idiom

Mesin penerjemah seperti Google Translate akan sering kesulitan dalam menerjemahkan dengan frasa idiomatik. Idiom merupakan serangkaian kata yang artinya tidak bisa diartikan secara harfiah namun mewakilkan ekspresi tertentu yang tersirat di dalamnya. Memahami idiom adalah tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh penerjemah.

Baca artikel kami : Kuasai Idiom Bahasa Inggris

Frasa seperti “break a leg” jika diartikan langsung akan menimbulkan definisi yang sedikit menyeramkan. Namun sebaliknya, frasa tersebut artinya adalah mendoakan keberuntungan seseorang. Apa yang Anda pikirkan dengan frasa berikut “the ball is in your court”? Ya, ini bukan lagi tentang olahraga, namun mengacu pada kehidupan. Jika Anda memiliki bola atau “ball”, keputusan ada di tangan Anda dan seseorang sedang menunggu keputusan itu. Idiom seringkali terikat dengan budaya, yang membuatnya semakin sulit untuk diterjamahkan ke dalam bahasa lain. Itu mengapa dibutuhkan strategi khusus yang mampu mengantarkan pesan-pesan asli dari bahasa sumber dengan tepat ke dalam bahasa sasaran.

Singkatan dan Akronim

Bagaimana cara menerjemahkan singkatan?

Ya, dalam praktik penerjemahan, singkatan dan akronim termasuk dalam bagian yang sulit untuk diterjemahkan. Singkatan merupakan bentuk yang dipendekkan, terdiri atas satu huruf atau lebih. Sementara akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal atau gabungan suku kata. Dalam proses penerjemahan, tak jarang penerjemah yang merubah singkatan secara keseluruhan dalam bahasa sasaran. Beberapa juga mempertahankan bentuk akronim, tapi dengan makna yang disesuaikan dalam bahasa sasaran. Jika Anda menerjemahkan nama organisasi, masuk akal juga untuk menerjemahkan akronimnya. Tapi kemudian Anda cukup berisiko membuat organisasi tersebut benar-benar tidak dapat dikenali. Salah satu cara terbaik dalam jebakan terjemahan demikian adalah dengan menjaga nama adli dan akronim, tetapi sertakan terjemahannya dalam tanda kurung saat pertama kali muncul.

Jebakan lainnya

Selain idiom, singkatan dan akronim, beberapa jebakan dalam terjemahan yang perlu diwaspadai. Seorang penerjemah profesional pun terkadang sulit menerjemahkan bahasa gaul (slang) dari berbagai bahasa, beberapa juga terjebak dalam konvensi tanda baca. Dan ada banyak area potensial lainnya yang membingungkan penerjemah, seperti nama orang, organisasi, ataupun sarkasme.

Jika Anda mencari jasa penerjemah profesional, Brainy Translation hadir untuk membantu Anda. Bersama dengan para penerjemah profesional, kami dapat memastikan bahwa mampu menyampaikan pesan atau tujuan dari bahasa sumber dengan sangat baik dalam bahasa sasarn. Ebrgabunglah dengan kami sekarang!

Baca artikel menarik lainya disini.

Salam baca Brainy!

WhatsApp Order, Hub Kami 081359358604 (24 Hour)