Hari Media Sosial adalah hari berbagi hal-hal positif, pesan-pesan kebaikan, dan inspirasi bersama teman-teman, serta keluarga.
Pertama kali, hari media sosial diperingati dan digagas pada tanggal 10 Juni 2015. Dicetuskan oleh Handi Irawan D yang merupakan seorang pengusaha asal Indonesia, pria kelahiran Surakarta ini adalah salah satu content and knowledge based speaker terbaik di Indonesia. Adanya peringatan Hari Media Sosial ini sebagai campaign untuk mengajak seluruh pengguna internet mengoptimalkan media sosial untuk memberikan pengaruh positif bagi banyak orang.
Sebagaimana kita ketahui bersama, di era dunia serba digital saat ini, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap bidang yang ada. Media sosial memudahkan untuk kita saling terhubung dan berkomunikasi, menggali berbagai informasi, menemukan teman baru, dan beberapa mengambil kesempatan untuk bisnis maupun belajar. Fenomena ini juga didukung fakta bahwa pengguna media sosial adalah semua kalangan,mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Banyak fitur yang dapat dimanfaatkan sesuai usia dan kebutuhan. Hampir dari semua aktifitas sehari-hari saat ini bersentuhan dengan media sosial.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Bahasa
Di samping itu, media sosial telah mengubah cara hidup individu dalam banyak hal terutama pada objek yang terkait dengan domain komunikasi, pengetahuan, dan pendidikan. Oleh karena itu, dibanyaknya orang yang menggunakan media sosial dalam kehidupan mereka, itu juga memengaruhi perubahan bahasa yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Ada banyak dampak positif dari media sosial yang mengubah bahasa ketika orang perlu berkomunikasi satu sama lain. Media sosial seringkali membantu dan memberi nilai positif pada bahasa. Misalnya, ketika kami menggunakan percakapan di media sosial (WhatsApp), kami menemukan banyak kata baru yang ditambahkan ke kamus bahasa untuk melakukan pemahaman yang baik dan dapat mengidentifikasi respons cepat yang lebih baik untuk mendapatkan umpan balik yang jelas. Sehingga banyak orang menggunakan komunikasi semacam ini untuk mencoba membuat cara ringkas untuk berkomunikasi satu sama lain seperti menggunakan singkatan, emotikon, gambar, simbol, dan kosa kata tertentu. Selain itu, ada banyak informasi yang dapat dengan mudah kita akses melalui media sosial, dimana setiap sumber menggunakan bahasa mereka. Di tengah mudahnya orang untuk saling terhubung, maka bukan tidak mungkin bagi Anda bertemu dengan banyak orang dari negara berbeda. Dengan seringnya Anda terpapar dengan bahasa baru, Anda akan mengenal dan berperan dalam perkembangan bahasa. Media sosial juga biasanya memunculkan kata-kata baru yang sesuai dengan situasi di masa sekarang dengan pendekatan masyarakat pengguna media sosial. Hal ini tentu mempermudah penyebarannya.
Kendati demikian, ada efek negatif dari media sosial yang mungkin sulit terhindarkan, dimana mengubah bahasa ketika orang perlu berkomunikasi satu sama lain seperti orang-orang yang sering mengubah kata-kata dan penyimpangan dari bahasa ibu.. Juga, banyak orang mengubah bentuk kata ketika mereka menggunakan tata bahasa dan ekspresi yang salah, menunjukkan pemikiran lebih banyak dalam gambar daripada kata-kata atau menggunakan singkatan apa pun. Akibatnya, kita hidup dalam periode di mana orang melakukan segalanya dengan cepat. Semakin jarang orang yang memiliki waktu lebih untuk menggunakan bahasa dan struktur yang benar.
Terlepas dari itu, kita harus menyadari bahwa perubahan itu nyata. Tugas kita adalah mengimbangi dan mengikuti setiap perubahan. Dan media sosial membantu kita untuk bergerak mungkin lebih cepat dari sebelumnya. Positif atau tidak adalah tentang bagaimana kita menyikapinya. Media sosial memberikan ruang tak terbatas untuk bahasa saling berkembang.
Baca artikel menarik lainnya disini.
Salam baca, Brainy!