081-359-358-604 [email protected]

Baru-baru ini tanah air bahkan dunia dihebohkan oleh serial terbaru Netflix yang bertajuk Squid Game. Serial yang menggambarkan misteri, ketegangan, dan aksi para pemain saat harus memainkan sebuah permainan anak-anak yang khas di Korea karena membutuhkan uang untuk membayar utang-utang mereka. Pemain yang berhasil memenangkan keseluruhan permainan ini akan mendapatkan hadiah uang tunai dengan jumlah yang cukup besar.

Produser film Squid Game berhasil mengemas cerita fiksi tersebut dalam sembilan episode dan menarik perhatian dunia hingga menjadikan seri Squid Game nomor satu di 94 negara secara global. Tapi tidak hanya itu, fakta bahwa penerjemahan dan pelokalan memainkan peran yang juga sangat penting dalam  mengesankan penonton global. Harus sama-sama kita sadari bahwa industri film kini semakin mengglobal dan akibatnya banyak keebrhasil film atau serial, dan acara TV bergantung pada pelokalan dan penerjemahan teks berbagai bahasa, terutama bahasa Inggris.

Mari kita lihat betapa pentingnya pelokalan dan terjemahan saat ini membawa media ke panggung global.

Dalam menjalankan tugasnya untuk melokalkan sebuah film atau acara TV, penerjemah harus memahami sudut pandang budaya audiens target. Menerjemahkan nuansa atau referensi budaya adalah salah satu aspek pelokalan yang paling menantang. Namun, jika dilakukan dengan tepat, sebuah film akan terlahir kembali menjadi sebuah mahakarya hebat. Perlu diketahui, objek dan konsep memiliki makna simbolis yang berbeda di setiap negara yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan implikasi dari berbagai makanan, simbol, dll sebelum proses penerjemahan. Hal itu untuk memastikan bahwa adanya keterkaitan atau hubungan antara penonton dengan pertunjukan dan karakternya, serta memastikan bahwa penonton dapat mengikuti plot alur cerita dengan mulus. Pelokalan dan Terjemahan lebih dari sekadar menerjemahkan kata, ini perihal memastikan mereka menikmati apa yang sedang mereka saksikan.

Boneka ikonik dalam serial Squid Game

Dalam kasus serial Netflix Squid Game kemarin sangat disayangkan, meski menempati posisi pertama secara global, ada berbagai kontroversi yang muncul akibat kejanggalan dalam proses pelokalan dan penerjemahan. Beberapa kata kunci hilang dalam terjemahan yang menimbulkan pemirsa memahami karakter dengan sudut pandang yang berbeda. Adanya pembelokan dialog dari naskah aslinya karena mengutamakan pelokalan, sempat menuai kontroversi. Misalnya pada adegan saat karakter Han Mi-nyeo mencoba meyakinkan pemain lain untuk bergabung bersama. Di subtitle tertuliskan ‘saya tidak jenius, tapi saya masih berhasil’, sementara yang sebenarnya diucapkan adalah ‘saya sangat pintar. Hanya saja saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk belajar’. Yang paling banyak disoroti adalah pada penerjemahan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh bonek ikonik “Squid Game” pada permainan di episode pertama. Yang ditangkap oleh penonton, penerjemahan lagu tersebut adalah permainan “Lampu Merah, Lampu Hijau” sementara arti sesungguhnya adalah “Hari dimana bunga mugunghwa mekar” yang merupakan nama permainan dalam bahasa Korea. Dan beberapa nuansa lain yang menggambarkan keterkaitan atau hubungan khusus antara pemain dengan sebutan ‘oppa’ atau hyung’.

Hal ini mungkin tidak cukup menggangu bagi penonton yang tidak memahami bahasa aslinya, namun cukup menggangu bagi mereka yang paham betul maksud aslinya dan mengetahui adanya kesalahan atau terdapat bagian yang terlewatkan. Kesalahan atau kurang tepatnya proses pelokalan dan penerjemahan ini akan mengurangi penerimaan nuansa, emosi, maupun cerita yang ingin dibangun dalam sebuah film atau acara TV. Itu sebabnya, seorang penerjemah harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik akan proyek yang mereka ajarkan, serta mengenal baik bagaimana audiens yang akan menerimanya. Dilema terbesar yang juga akan dialalmi oleh penerjemah adalah bagaimana mempertahankan kesetiaan dalam terjemahan namun tetap menghasilkan terjemahan yang berkualitas dan dapat dengan baik diterima.

Ada juga banyak bahasa buatan yang berhasil dibuat oleh filmaker.

Terlepas dari itu, visualisasi dan alur cerita yang dikemas dalam sebuah film atau serial dengan sembilan episode ini berhasil memikat 111 juta penonton di seluruh dunia dan dikabarkan sedang dalam proses pembuatan untuk season ke-2. Semua ini menjadi lebih dekat dan nyata karena adanya proses pelokalan dan penerjemahan di berbagai bahasa, sehingga sebuah karya dapat bersama-sama dinikmati oleh banyak mata.

Memilih dan menentukan jasa penerjemah memang bukan pekerjaan yang sederhana, oleh sebab itu Anda harus bijak mengambil keputusan. Brainy Translation merupakan salah satu jasa penerjemah terbaik yang memastikan terjemahan berkualitas tanpa melewatkan makna dari sumber aslinya dan berusaha dengan sangat baik mentransfer makna dalam bahasa sasaran. Kami bekerja bersama penerjemah profesional untuk membantu Anda. Hubungi kami sekarang!

Baca artikel menarik lainnya disini.

Salam baca Brainy!

WhatsApp Order, Hub Kami 081359358604 (24 Hour)