Talking Without Talking

Bahasa tidak selalu tentang menggunakan kata-kata, berbicara, lebih dari itu. Bahasa juga tentang apa yang kita lihat, kita rasakan, bagaimana kita menafsirkan hal itu. Tentu Anda pernah mengatakan sesuatu dan seseorang salah menangkapnya dan kemudian Anda mencoba untuk menafsirkannya.

Itulah bahasa tubuh. Ketika seseorang mengatakan “Saya baik-baik saja” tetapi kepalanya tertunduk, tidak melakukan kontak mata, dan berbicara dengan nada rendah, kemungkinan besar mereka tidak menmgatakan semuanya dengan baik. Anda biasanya dapat mengetahui banyak hal dari seseorang hanya dengan membaca bahasa tubuhnya saat berbicara. Terkadang ada hal yang perlu dibicarakan bahkan tanpa kata, disini bahasa tubuh berperan cukup besar.

Bahasa Tubuh sangat lazim dan sebagian besar dipengaruhi oleh budaya barat. Dalam sebuah artikel dari Science Daily, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Kumamoto mempelajari jika orang Jepang kurang terpengaruh oleh gerakan bibir saat mendengarkan pembicara lain daripada orang Barat. Penutur bahasa Inggris dapat memahami ucapan lebih cepat dengan menggabungkan lisan dengan isyarat visual, tapi hal in tidak berlaku bagi orang Jepang. Bagi sebagian penutur bahasa Jepang asli akan merasa terpengaruh saat gerakan bibir terlihat. Para peneliti kemudian mengukur konektivitas fungsional di otak antara area yang berhubungan dengan informasi pendengaran dan gerakan visual. Hasil penelitian membuktikan bahwa area pendengaran primer dan temporal tengah otak terlihat lebih kuat pada penutur bahasa Inggris daripada penutur bahasa Jepang.

Dari sini harus dipahami bahwa budaya akan mempengaruhi bahasa, termasuk bahasa tubuh. Untuk Anda yang mencintai dunia ini, tentu hal itu menjadi perhatian yang cukup emnarik. Mengenali bahasa tubuh, setiap negara memiliki kebudayaannya sendiri. Jadi Anda perlu berhati-hati. Mari kita mengenali bahasa tubuh di beberapa negara yang gerakannya sama tetapi memiliki pandangan maksud yang berbeda, diantaranya:

Gerakan Tangan

Beberapa perasaan terkadang cukup dikatakan lewat gerakan tangan, hal yang biasa namun Anda perlu mengerti bahwa budaya gerakan tangan di setiap negara memiliki maknanya masing-masing. Misalnya saja, gerakan OK dengan mengatupkan ibu jari dan jari telunjuk ini memiliki makna yang kasar untuk memanggil seseorang di Yunani, Spanyol, dan Brazil. Bahkan simbol Ok itu, sama berarti dengan menghardik laki-laki Gay di Turki.

Baca khusus kami tentang, ada apa dengan OK?

Gerakan meminta orang untuk mendekat dengan membengkokkan jari telunjuk dengan telapak tangan mengahdap di atas adalah hal yang lumrah bagi kebudayaan Amerika dan Eropa. Tapi ternyata bahasa tubuh itu memiliki isyarat yang tidak sopan bagi sebagian negara di Asia. Dan bahkan jika Anda melakukannya dengan sengaja di Filipina Anda bisa saja dipenjara.

Mengangguk dan Menggelengkan Kepala

Di Indonesia, menganggukkan kepala itu menandakan isyarat “iya” sedangkan gerakan menggelengkan kepala itu berarti “tidak”. Dan hal ini berbeda dengan budaya di beberapa negara lainnya. Contohnya saja, India. Di India menggelengkan kepala itu adalah bahasa atau cara mereka mengatakan iya, dan di Yugoslavia, Belanda, serta Turki, bahasa tubuh mengangguk itu menandakan “tidak”.

Tatapan Mata

Berbicara dengan orang lain lumrah ketika Anda juga memperhatikan mata mereka. Itu adalah bagian dari cara utnuk mengerti sebenarnya apa yang ingin dia sampaikan dan menguji kejujuran mereka. Sebagian orang berpendapat bahwa mata tidaklah bisa berbohong. Ini terjadi di Indonesia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Tapi tidak untuk Puerto Rico dan Jepang, menatap mata seseorang ketika berbicara adalah sikap yang tidak sopan.

Anda dapat mempelajari bahasa tubuh lebih lanjut.

Mempelajari bahasa asing, kita juga harus memahami budaya yang dibawanya. Tidak akan baik dalam mempelajari bahasa asing jika Anda hanya ahli mengucapkannya tanpa tahu bagaimana sebaiknya itu digunakan. Satu hal yang pasti, pertualangan bahasa Anda akan membawa ke Anda ke tempat baru dengan cerita mereka masing-masing, tentu ini adalah perjalanan yang menyenangkan bukan? Bahasa selalu menemukan kesan menarik yang tidak akan pernah habis. Baca artikel menarik lainnya disini.

Salam Brainy!