Perbedaan antara terjemahan lisan dan tulisan
Orang sering tidak mengenali perbedaan antara terjemahan tertulis dan lisan, dan itu penting, walaupun kedua proses tersebut bergantung pada penerjemahan teks dari satu bahasa ke bahasa lain.
Empat perbedaan utama
1. Waktu penerjemahan
Terjemahan lisan (menafsirkan) berlangsung secara teratur- selama percakapan, pidato atau diskusi. Kami dapat menerjemahkan secara pribadi, tetapi juga melalui telepon, televisi atau video. Terjemahan tertulis biasanya terjadi beberapa saat setelah pembentukan teks. Akibatnya, penerjemah memiliki waktu untuk terbiasa dengan berbagai bahan bermanfaat (seperti kamus, glosarium), ia memiliki waktu untuk berkonsultasi dengan para ahli dan teks yang bebas kesalahan (Dokumen, halaman web, atau file bantuan).
2. Tingkat akurasi
terjemahan tertulis membutuhkan tingkat akurasi yang berbeda. Meskipun penerjemah berusaha menjadi yang paling teliti, sangat sulit ketika mengerjakan live dan kadang-kadang mereka menghilangkan detail pidato. Ini adalah cerita yang berbeda dalam hal penerjemah tertulis. Sebelum menyerahkan teks, mereka punya waktu untuk memeriksa setiap kata. Itu memungkinkan mereka untuk dengan setia menyajikan konten asli.
penerjemah tertulis profesional
3. Kefasihan dan arah terjemahan
Penerjemah harus mengetahui sumber dan bahasa target dengan cukup lancar untuk menjelaskan tentang siaran langsung di kedua arah tanpa menggunakan bahan referensi. Penerjemah adalah orang-orang dengan kualifikasi luar biasa, dan pekerjaan mereka sangat menuntut. Untuk alasan ini, mereka bekerja berpasangan dan harus bertukar setiap 20 menit untuk menghindari kelelahan. Biasanya, penerjemah tertulis profesional hanya menerjemahkan pada satu bahasa – bahasa asli. Karena alasan ini ia tidak perlu mengetahui bahasa sumbernya selancar juru bahasa. Namun, ia harus sepenuhnya memahaminya dan mengenal budaya negara dengan norma-norma linguistik. Pengetahuan seperti itu dapat menjamin kualitas terjemahan yang sangat baik.
4. Perbedaan Lingual dan Gaya
Penerjemah dalam melakukan terjemahan lisan dan tulisan harus menyadari perlunya membuat metafora, analogi dan idiom dalam bahasa target, yang akan sepenuhnya dipahami oleh penerima dan disesuaikan dengan bahasa target. Penerjemah juga harus memperhatikan nada, modulasi dan kualitas suara, dan banyak aspek lain dari bahasa lisan yang akan dikirim ke penerima dengan cara yang tepat. Keterampilan yang harus dikuasai oleh penerjemah dan juru bahasa berbeda, tetapi mereka berdua berbagi pengetahuan dengan mereka yang tanpa mereka tidak akan dapat memahami informasi yang diberikan.